![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2ap8It_9qICEQerTzPQjGvCAukcFhBpZCeA4lSgiRWodHsZZRyQJ7x0_EWqLi4JyEuTZQTZY9mpZpkC0XF_mmJ-byTBKGB4NAmncu5pEneSFRJFVYIomqslAXOn7JBJ-y6hSnNiasQ7w/s1600/greenpeace.org.jpg) |
image (greenpeace.org) |
Fakta Dibalik Bencana Kabut Asap Di Riau -
Kabut asap di Riau yang merupakan agenda
wajib masyarakat Riau setiap tahunnya kian hari kian mengkhawatirkan. Ribuan
korban tiap hari berjatuhan akibat bencana ini. Kalau di California Amerika
kebakaran hutan dan lahan murni karena cuaca panas yang ekstrim, lain halnya
dengan yang terjadi di Riau, masyarakatnya sendiri yang sengaja membakar lahan untuk
membuka ladang baru. Alasannya cukup sederhana, hemat biaya. Dengan sistim
bakar para petani tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membuka lahan baru untuk
dijadikan kebun kelapa sawit atau kebun jagung. Ditambah lagi sisa abu
pembakaran itu membuat lahan gambut yang akan ditanami menjadi subur. Belum
lagi perusahaan atau korporasi yang juga membuka lahan dengan cara sistim bakar,
membuat bencana ini tidak pernah berakhir. Bencana ini akan datang setiap tahunnya setiap
musim kemarau tiba.
17 Tahun sudah semenjak kebakaran hutan dan
lahan terparah tahun 1997. Bencana ini terjadi lagi dan lagi setiap tahun tanpa
bisa diatasi. Mari Kita simak beberapa fakta berikut ini :
- Ada aturan tidak tertulis di kalangan petani yang mengatakan kalau ada
keringan bagi petani / memperbolehkan petani untuk membuka ladang dengan sistim
bakar asalkan lahan yang di bakar tidak lebih dari 2 Ha dan apinya tetap di
jaga tidak merambat ke lahan sebelah.Hello!!!!…..kalau seribu orang yang
membakar lahan ? 1000 x 2 Ha = 2000 Ha Ncik. Peraturan dari mana lah ini…ck..ck…ck.
Kapan bencana ini akan berakhir?
- Data yang di dapat dari berbagai rumah
sakit lebih dari 40.000 jiwa korban ISPA yang berobat ke rumah sakit. Yang
belum pergi berobat dan yang sudah tewas ada berapa orang ya?
- "Macam
mana lagi, upaya sudah dikerahkan semua, namun api tak padam-padam. Serahkan
semuanya ke Yang Kuasa," kata Gubernur Riau di Pekanbaru, Riau, Senin 13/03/2014
(liputan6.com). Bagaimana
seorang Gubernur bisa berkata seperti
itu. Na’uzubillahiminzalik. Memang betul Atuk, kita serahkan kepada yang maha
kuasa, tapi bukan berarti menyerah untuk berusaha dan berikhtiar Tuk. Atuk kan
orang nomor 1 Riau, paling tidak tunjukkanlah sikap yang lebih bijaksana pada
masyarakat. Jangan salahkan kalau banyak orang yang menghujat Atuk.
- Polusi udara di Riau
sudah mencapai pada level berbahaya, kalau kita mengacu kepada standar
kesehatan Internasional, Propinsi Riau sudah tidak layak huni dan semua
penghuninya wajib diungsikan karena udaranya sudah tidak layak untuk di hirup.
Bagaimana caranya mengungsikan jutaan orang?
- Warga Riau menuding
pemerintah daerah dan pemerintah pusat tidak serius untuk menangani masalah
ini. Disatu sisi tudingan ini ada benarnya, sejauh ini baru helikopter
perusahaan yang lalu lalang di udara untuk membantu pemadaman api. Hanya ada 1
buah pesawat cassa dan 1 helikopter milik BNPB. Helikopter dan pesawat dari AU
pada kemana?.
- Dilema bagi Dinas Pendidikan
untuk menetapkan hari libur bagi anak sekolah, disatu sisi anak-anak sudah
hampir 1 bulan tidak sekolah, disatu sisi pelajaran mereka sudah banyak
tertinggal. Bagaimana lah nasib anak-anak ini lagi.
- Untuk bencana Gunung
Kelud hanya butuh satu hari bagi pemerintah untuk melakukan tanggap darurat
bencana, di Riau kok bisa sampai beratus ratus hari ya? Wajar saja masyarakat
mempertanyakan bagaimana penanganan dari Pemda dan Pemerintah Pusat.
- Berdasarkan pantauan
dari media sosial Facebook dan Twitter, warga Riau yang marah, kesal dan kecewa
mengancam akan Golput pada Pemilu mendatang.Apakah harus sampai sejauh itu?
Akibat dari banyaknya pemilih yang golput lah makanya terpilih pemimpin yang
tidak becus. Coba pikirkan sekali lagi sebelum mengancam untuk golput, bepikir lebih jernih.
- Yang paling
menggelikan ada orang yang menulis sebuah artikel di Kompasiana yang saya baca beberapa
jam yang lalu mengatakan kalau kebakaran hutan dan lahan ini mengandung unsur politis
untuk menjelekkan citra Pak Presiden SBY.Aduh…boro-boro untuk berpikir politik,
untuk bernafas saja sudah susah. Ada-ada saja, ini orang entah pernah datang ke
Riau dalam sebulan terakhir entah tidak.
Kabut asap ini tidak
hanya melanda propinsi Riau,tapi sudah mencapai Mandailing Natal Tapsel,
Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Propinsi Jambi. Bahkan dampak kabut asap
yang dirasakan di berbagai daerah
tersebut tidak kalah parah dengan yang terjadi di Riau. Sudah sewajarnya Pak
Presiden marah kepada lambannya penanganan yang dilakukan oleh Pemda Riau dan
jajaran menterinya dalam menangani bencana kabut asap. Kedepan dibutuhkan
kesadaran masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan sistim bakar mengingat
bahaya yang ditimbulkan oleh kabut asap. Diperlukan tindakan tegas tanpa kompromi
dari pemerintah bagi pembakar lahan dan hutan dan pemilik lahan yang menjadi aktor
dibalik layar atas pembakaran lahan pembukaan lahan milik perusahaan.
Dalam dua minggu terkhir
diberbagai tempat di Riau sudah diadakan shalat Istisqa’ namun hujan belum juga
turun. Bagaimana doa’ akan terkabul kalau manusia tetap berbuat kerusakan?. Bagaimana
Tuhan akan menurunkan hujan kalau pembakaran lahan sebagi penyebabnya tetap
dibiarkan?Sabar dan tabah sembari tidak bosan untuk memohon ampunkepada Tuhan, berdoa’
dan berusaha dalam menghadapi musibah ini, hanya itu yang bisa dilakukan. Semoga bencana
ini cepat berlalu.
tag : Fakta Dibalik Bencana Kabut Asap Di Riau
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Fakta Dibalik Bencana Kabut Asap Di Riau"
Post a Comment
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ,komentar yang tidak sesuai dengan isi artikel akan saya hapus